Senin, 09 Maret 2009

Algoritma Semut

Bagaimana Semut berkomunikasi????


Semut dapat berkomunikasi dengan teman – temannya tidak secara langsung melainkan berkomunikasi dengan suatu zat kimia yang disebut dengan feromon. Feromon adalah zat atau yang biasanya disebut parfum serangga dimana dengan adanya zat ini maka setiap semut dapat mengenali posisi temannya sehingga semua semut dapat berkumpul kembali dengan koloninya. Setiap semut ketika melewati suatu jalur tertentu akan meninggalkan jejak feromon (Pheromone Trail). Jejak ini kemudian akan diikuti oleh semut – semut yang lainnya. Pada awalnya semut berpencar dari sarang mereka menuju ke sumber makanan. Semut berikutnya yang melalui jalur tersebut dapat mengidentifikasi feromon yang diletakkan oleh semut sebelumnya, memutuskan dengan probabilitas yang tinggi untuk mengikutinya, dan menguatkan jalur yang dipilihnya itu dengan feromon miliknya. Perilaku inilah yang menyebabkan semut dapat menemukan jalur terpendek. Dengan kata lain semakin besar feromon yang terdapat pada jalur itu maka jumlah semut yang melewatinya juga akan semakin besar bahkan kemungkinan semua semut akan melalui jalur tersebut.

Dari gambar ini dapat terlihat bahwa pada awalnya semut berjalan pada jalur yang sama dengan asumsi semua semut berjalan dengan kecepatan yang sama. Kita anggap A adalah sarang dan E adalah sumber makanan. Kemudian perhatikan gambar (b), pada gambar terdapat rintangan yang membuat jalur terpisah menjadi dua. Semut akan berpencar, beberapa akan ke jalan H dan yang lain akan memilih jalan C. Semut yang berjalan dari jalur C akan lebih cepat sampai ke sumber makanan karena jalur C lebih pendek. Hal ini juga mempengaruhi jalur pulangnya, maka dapat dipastikan semut yang berjalan pada jalur C akan tiba di sarang lebih dulu daripada yang melewati jalur H. Hal ini akan diikuti oleh semut yang lainnya berdasarkan dengan jejak feromon tadi. Berdasarkan dari semut yang duluan sampai maka tingkat semut yang melewati jalur C akan lebih besar karena tingkat feromon yang ada pada jalur C lebih besar dan ini akan mempengaruhi semut yang lainnya untuk mengikuti jalur tersebut sehingga semut akan memilih satu jalur yaitu jalur yang terpendek.






















Komputer Dan Semut

Berdasarkan dari perilaku semut inilah terciptalah algoritma koloni semut (ant colony system). Ant Colony System (ACS) merupakan salah satu algoritma yang menerapkan prinsip dari swarm intelligence (kecerdasan komunitas) ,yaitu algoritma yang didasarkan atau terinspirasi dari perilaku sosial serangga dan perilaku sosial binatang lainnya dimana dalam suatu komunitas terdapat beberapa agen yang saling berinteraksi, bernegoisasi, dan berkoordinasi satu sama lain dalam mengerjakan suatu pekerjaan bersama. Konsep kerjasama ini yang dikenal dengan multi agent system (MAS). Untuk konsep MAS lebih detil dapat didownload dari e-book ini
Algoritma ini dikemukakan pertama kali oleh Marco Dorigo dan Luca M. Gambardella pada tahun 1997. Ant System telah banyak diterapkan dalam berbagai kajian permasalahan optimisasi kombinatorial seperti traveling salesman problem (TSP), quadratic assignment problem, jobscheduling, vehicle routing, graph coloring, dan network routing[Dorigo, Di Caro, dan Gambardella]. Jadi semut yang ada pada komputer adalah agent – agent cerdas.

http://id.wikipedia.org/wiki/Algoritma_Semut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar